Pisang Santan Tobello (Pengganti Nasi)

56 orang berencana membuat resep ini
Karina (Anyi)
Karina (Anyi) @anyikarina
Bogor

Waktu ke Tobello, Halmahera, terkesan sekali makan pisang ini disuguhkan dengan aneka lauk dari laut dan tumis dedaunan. Waktu pulang rindu makan ini akhirnya sampai menghubungi warga Tobello untuk tanya cara buatnya. Ini sudah lama dimasak, tapi baru nemu lagi foto masak waktu itu plus simpanan resepnya karena mau dimasak lagi hari ini. Waktu itu masak pakai pisang besar (ada di foto) oleh-oleh dari panenan kebun teman. Nanti akan diulang pakai pisang dari halaman sendiri. Pisang kepok. Yang penting pisangnya masih hijau mengkal. Oh iya, waktu itu saya makan dengan telur dadar ala Aceh dan tumis daun kunyit dan ikan panggang dari Ternate ditutup dengan bakpia Jogja dan kopi Papua, taplaknya kain Sumba. Bersyukur Nusantara ini kaya sekali ya.

Lebih banyak
Edit resep
Bagikan

Bahan-bahan

  1. Secukupnya pisang muda (hijau, mengkal, jumlah tergantung besar)
  2. 1-2 gelas santan (saya pakai santan instan yang diencerkan
  3. Sejumput gula pasir
  4. Secukupnya garam

Cara Membuat

  1. 1

    Kupas pisang (saya pakai 1 saja karena besar sekali seperti di foto). Cuci bersih untuk membersihkan getah yan tersisa, potong sesuai selera.

  2. 2

    Masukkan pisang dalam panci, lalu tuang santan sampai menutupi pisang. Beri gula dan garam, masing-masing sedikt saja. Panaskan dengan api sedang sampai tingkat keempukan yang diinginkan. Sambil diaduk ya supaya tidak pecah santan.

  3. 3

    Kekentalan yang saya suka segini. Ada yang suka lebih encer, tapi ada juga yang suka lebih kental. Silakan dicoba sesuai selera.

Reaksi

Cooksnap

Apakah kamu sudah membuat resep ini? Bagikan foto hasil kreasimu!

Ilustrasi digambar tangan berwarna abu-abu berupa kamera dan wajan penggorengan dengan bintang-bintang muncul dari wajan

Komentar

Ditulis oleh

Karina (Anyi)
Karina (Anyi) @anyikarina
pada
Bogor
Tidak suka dipanggil “Bunda”. Senang bereksperimen dengan bahan dan metode pengolahan makanan. Malas masak yang ribet. Sekali lagi, tidak suka dipanggil “Bunda”.
Lebih banyak